Kamis, 10 Juli 2008

Kebangkitan Mindset “Berkaryalah Untuk Kehidupan”

Tip Praktis NLP(Di copy dari www.ciptarasakarsa.com/portalnlp)

May 10, 2008 By: Krishnamurti Category: Dasar NLP, NLP & Motivasi

SS

ecuil Singkong ikut Peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional

“Banyak Karya besar yang akan tercipta,

jika kita tidak peduli siapa yang mendapat pujian”

Secuil Mindset para Jawara Jesuit.

Saat diminta menulis, apakah itu pengalaman, ide, masukan, pandangan ataupun pemikiran sebagai Motivator, dalam rangka peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional, cukup sulit bagi saya untuk menyampaikan apa yang ada di dalam benak saya tentang hal tersebut. Karena saya belum terbiasa untuk berpikir secara nasional. Umumnya artikel saya bersifat personal yang aromanya wangi Self Help.

Unconscious Sering Ngagetin

Tiba-tiba klik “Aha” dalam pikirkan saya akan sebuah kalimat mindset favorit yang jadi pegangan saya belasan tahun ini dari para Jawara Jesuit. Mudah, namun sulit untuk dilaksanakan. Sederhana, namun hati ruwet menerimanya. Karena dalam diri manusia, sudah di-install ego diri, entah oleh siapa. Gak tahu dari mana asalnya…

Setahu saya, saya belum pernah membuat artikel untuk urusan nasional. “Wong, pribadi saya sendiri belum beres, kok! Mau mikiran Negara?” demikian bunyi suara “sisi lain” di benak saya. Namun ajakan Mas Dharnoto, wartawan Intisari, mendorong saya menuliskan beberapa pemikirin (sebut saja ide) untuk “ikut-ikutan” memperingati Kebangkitan Nasional tahun 2008 ini. Saya membuat 2 artikel, yang lebih bersifat pengalaman kebangkitan pribadi, saya berikan untuk majalah Intisari. Satunya, yang sedang Anda baca ini, saya posting di milis PortalNLP.com.

Kebangkitan Mindset 1: Stimulus Pemerintah Bertujuan MENDIDIK

Agar terbentuk masyarakat yang bertumbuh, masyarakat yang mandiri, yang madani, pemerintah sebaiknya mulai menanamkan, memiliki dan berperan sebagai “Mindset” Pembimbing, “Mindset” Guru, “Mindset” Dosen, “Mindset”Ayah atau “Mindset”Pelatih. Ya, kewajiban pemerintah untuk melatih masyarakat yakni dengan menelorkan kebijakan yang bersifat mendidik agar masyarakat makin maju dan bertumbuh.

Pemerintah haruslah PeDe, Yakin, dan Mantaaap dalam membuat keputusan atau kebijakan, selama itu bertujuan untuk MENDIDIK masyarakat. Saya tidak menggunakan kalimat “demi kepentingan umum” karena bisa atau sering salah kaprah. Saya lebih tertarik menggunakan kata MENDIDIK.

Menurut pengertian mindset saya, kata “Mendidik” memiliki rasa tanggung jawab pada Allah, namun kalimat “demi kepentingan umum” lebih memihak kepada jumlah yang besar, jumlah yang lebih banyak, yang belum tentu benar, lho!

Contoh kasus: Bantuan Langsung Tunai (BLT) sungguh sangat tidak mendidik, masyarakat penerima akan terlatih menjadi malas dan kontra produktif, bahkan bisa jadi memiliki mental pengemis, peminta-minta. Jika sudah terlatih demikian, akan sangat sulit merubah mindset ini menjadi produktif. Perlu kerja ekstra keras untuk merubah besi yang sudah dingin.

Kebangkitan Mindset # 2: Jiwa Masyarakat Harus Terus Bertumbuh

Menurut saya, urusan bangsa kita ini sangatlah besar, ruwet juga rumit (baca: kompleks). Sungguh deh. bukanlah suatu pekerjaan yang mudah untuk diselesaikan dalam waktu yang singkat. Sangat banyak hal yang perlu dibenahi, ditata ulang, dirubah atau mungkin dihilangkan sama sekali.

Sehingga jika kita hanya mengandalkan dan mengharapkan otot pemerintah untuk mengurusi semua hal, baik dalam kehidupan bernegara (yang memang urusan negara) sampai ke urusan kehidupan bermasyarakat, pastilah otot itu akan kelelahan deh…

Walau tidak bisa dipungkiri, tentu peran pemerintah sangatlah besar dalam kehidupan kita, baik sebagai individu, maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, coba sekarang kita berpikir sedikit dibalik. Bagaimana mindset kita sebagai pribadi yang berada di masyarakat dan negara Indonesia ini? Sungguh indah bukan jika kita memiliki mindset berikut ini:

“Banyak Karya besar yang akan tercipta,
jika kita tidak peduli siapa yang mendapat pujian”

Biarlah, masalah yang terjadi di masyarakat diselesaikan sendiri oleh masyarakat itu, agar jiwa masyarakat makin hari makin bertumbuh. Bukan malah menjadi kerdil dan bonsai. Kelihatan indah tapi tetap kerdil, bukan? Sungguh, tidak bertumbuh…

Masyarakatlah yang harus memikul inisiatif untuk terus bergerak dan berkarya untuk bangsa ini. Lupakan siapa yang akan mendapat penghargaan, sungguh lupakan. Lakukan sesuatu untuk kehidupan ini…

Karena dengan bertumbuhnya jiwa masyarakat artinya para anggota yang ada didalam masyarakat juga akan bertumbuh. Sumber Daya Manusia Indonesiapun bertumbuh…

Kebangkitan Mindset # 3: Berhenti Mengeluh. Membuat Lelah Diri…

Sebagai pribadi, mana pilihanku?

“Menunggu pemerintah yang bergerak atau aku yang terus bergerak?”

“Memilih hidup tergantung pada pihak lain atau

memilih hidup dimana Andalah sebagai pengendali hidup Anda sendiri?”

“Mana yang lebih mudah? Meminta atau Memberi?”

“Mana yang lebih terpuji? Menunggu bantuan atau terus merajut nasib baru?”

Memantau, mengawasi dan berperan serta pada eksekusi kebijakan pemerintah, tentu baik. Namun, akhirnya banyak sekali kita temui orang yang hanya mengeluh, tapi tidak melakukan apapun untuk perbaikan dirinya, perbaikan nasibnya. Menyedihkan, bukan? Berhentilah mengeluh, karena hanya membuat diri lelah dan akhirnya mati. Mulailah bergerak dan berkarya…

Kebangkitan Mindset # 4:Berhentilah Menunggu. Lakukan Sesuatu!

Menunggu hanyalah membuat diri menjadi kontra produktif. Berbuatlah sesuatu, apapun! Memang tentunya lebih baik sesuatu yang bisa berhikmah. Baik untuk diri sendiri, lingkungan sekitar kita atau lebih luas lagi. Paling tidak berbuatlah sesuatu…

Berbuat sesuatu membuat kita bergerak. Saat kita bergerak, darah kita lebih bergolak. Darah bergolak, membuat jantung makin sehat. Sederhana bukan?

Diri makin sehat, kehidupanpun ikut bergembira. Kehidupan ikut berjoget gembira. Ritme hidup, makin lebih hidup…

Outcome sebagai Pribadi di Masyarakat

Nah, jadi harapan saya semoga artikel kali ini berhikmah (minimal) untuk para pembaca PortalNLP.com, sehingga kita bisa rame-rame berbuat sesuatu hikmah untuk bangsa ini, walau mungkin hanya dianggap sebagai setitik air ditengah lautan.

Paling tidak, (semoga) ada seseorang yang ikut tergerak berbagi menuangkan segelas air, berbagi kepada yang sedang haus, sehingga butir air segar tersebut menjadi penyejuk dahaga sang hati kehidupan ini.

Kunci Menjaga Nyala Api Semangat

Karena untuk menjaga nyala api semangat motivasi dalam hidup ini tetap berkobar, kuncinya sungguh sederhana:

“Berbuatlah sesuatu yang berhikmah untuk kehidupan ini dan tanpa pamrih”.

Berbuatlah sesuatu yang mungkin saja menurut penilaian orang lain, yang kita lakukan hanyalah hal kecil, sederhana dan tidak berarti, namun untuk kehidupan mungkin bisa berhikmah sangat besar. Kita tidak pernah tahu, bukan? Yang penting adalah berbuat sesuatu…yang berhikmah.

Mudah, kan? Selamat berkarya untuk Anda, cukup praktekan ilmu pengetahuan NLP yg kita dapat ini, di sekitar lingkungan terdekat kita saja. Buat hal-hal kecil yang mungkin sederhana sekali, juga mungkin tidak berarti (menurut orang lain) namun paling tidak kita berbuat sesuatu untuk kehidupan ini.

Kehidupan Menerima Apapun

Tidak ada yang tidak berguna untuk kehidupan ini. Kehidupan selalu menerima apapun yang Anda berikan. Kita kencingi tanah, bumi berterima kasih. Kita (maaf) berakin tanahpun, bumi tetap berterima kasih. Karena tetap bisa berguna sebagai pupuk. Apalagi jika kita berbuat sesuatu untuk kebaikan umat manusia yang mendiami bumi ini. Tentulah kita sendiri yang akan menerima buahnya, bukan? Demikianpun generasi kita selanjutnya.

Badan manusia pasti mati, pemikiran manusia akan abadi.

(Bacalah kalimat berikut ini dengan perlahan saja dan gunakan perasaan Anda untuk setiap kata, Bernafas yang dalam, membuat jedah, bisa menambah makna. Kombinasikan emosi seorang Motivator dan Pembaca Puisi)
Berbuatlah, berbuatlah dan berbuatlah…
Berbuatlah sesuatu dalam hidup ini…
Cukup sesuatu yang keciiil…
Ya…mulai yang kecil saja…
Kecil mungil berintikan hikmah…
Hikmah dari buah indah nan ranum…
Karya bak sebiji bibit kecil dari buah…
Ditanam, dipupuk dan dinafasi…
Hembusan nafas hati membuat tumbuh…
Tumbuh, tumbuh dan terus tumbuh…
Tanpa pamrih adalah pupuk tersubur…
Ikhlas adalah anti hama termurah…
Dan, yakinlah…yakin dan percaya…
Jika bulir tanpa pamrih terus ditebar…
Jika air ikhlas terus disiram…
Ada waktunya nanti…
Ada waktu yang pasti…
Panen rayapun berkilau silau di depan…
Pasti…!!!

Baca kalimat mindset dengan perasaan yang mendalam, suara yang keras tapi dalam hati saja:

“Banyak Karya besar yang akan tercipta,

jika kita tidak peduli siapa yang mendapat pujian”
Krishnamurti
Mindset Motivator

Tidak ada komentar: