Kamis, 10 Juli 2008

MLM: Sebuah Paradigma

It is time… for Network Marketing
the most remarkable form of free–enterprise ever created
to get the respect and recognition it deserves.

By: Agung Wijaya
yawijaya05@yahoo.com

“MLM itu bisnis yang tidak jelas, tidak nyata, susah ‘njalaninnya, tidak pasti. Tidak seperti bisnis lainnya misalnya kalo kita punya toko, bengkel, cafe, restoran atau bahkan menyewakan mobil. Bisnis sewa mobil lebih nyata, konsumen datang menyewa mobil, dan membayar. Pendapatannya jelas. Begitu pula dengan pekerjaan kantoran atau menjadi pegawai/karyawan adalah lebih nyata dan pasti. Apalagi menjadi pegawai negeri sipil sangat menguntungkan. Bekerja dengan santaipun, selama tidak melakukan tindakan kriminal tidak akan dipecat, dan ada jaminan pensiun di hari tua.”

Begitu kata teman saya. Begitukah? Bagi sebagian besar orang, bekerja sebagai karyawan adalah pekerjaan yang nyata yang dapat memberikan penghasilan yang pasti. Setiap bulan akan menerima gaji. Kita lihat saja saat ini bagaimana pelamar lowongan pegawai negeri sipil membludak dimana-mana di seantero Indonesia. Sedang bisnis MLM tidak akan lebih daripada sebuah pekerjaan menjual dengan resiko tinggi dan penghasilan yang tidak menentu. Begitulah yang terjadi apabila kedua hal tersebut dibandingkan. Dan kenyataan menunjukkan teman saya tidak sendiri.

Nampaknya paradigma mengenai apa itu pekerjaan dan bekerja perlu diperkenalkan kepada mereka yang berpandangan seperti itu. Apa itu paradigma. Paradigma adalah cara pandang atau pemahaman terhadap sesuatu. Mari bersimulasi. Anda silahkan baca kalimat berikut:
OPPORTUNITY NOWHERE

Kata-kata di atas berarti Tidak Ada Kesempatan Dimanapun. Bagaimana dengan kata-kata yang sama berikut, yang hanya saya beri sentuhan warna lain:
OPPORTUNITY NOW HERE

Sentuhan warna tersebut akan menuntun kita pada cara memandang atau cara membaca yang berbeda, yang akan menghasilkan arti yang sangat berbeda pula. Kalimat tersebut akan terbaca Kesempatan Sekarang Ada Disini. Begitulah paradigma.

Demikian pula dengan cara kita memandang sebuah pekerjaan yang sudah tentu merupakan jalan kita untuk mencapai impian di hari tua. Cara pandang konvensional yang melekat pada sebagian besar masyarakat kita, yang memandang bahwa bekerja adalah menjadi pegawai atau karyawan (dengan penghasilan tetap sebagaimana tersebut di atas), sudah tidak mampu lagi memenuhi harapan kita untuk mencapai impian masa depan.

Kondisi perekonomian Indonesia yang mempersempit peluang kerja dan meningkatkan harga barang-barang kebutuhan pokok semakin menjauhkan kita dari impian dan harapan kita untuk hidup layak. Paradigma baru tentang pekerjaan harus dibuka. Bagaimana seharusnya pekerjaan itu? Bagaimana seharusnya bekerja itu?

Pekerjaan yang seharusnya adalah pekerjaan yang mampu memberi kita kesempatan untuk mengontrol atau menentukan sendiri penghasilan atau gaji kita. Bagaimana seharusnya bekerja itu. Bekerja sesuai keinginan kita, sesuai kemampuan kita, dimana kita sendiri yang menentukan jam kerja kita, dan yang paling penting adalah kita sendiri yang menentukan kapan atau usia berapa kita mau pensiun, berapa besaran pensiun yang kita inginkan, dan bukan dipensiunkan.

Begitulah seharusnya bekerja. Dijamin tidak akan ada Post Power Syndrome. Pertanyaannya adalah: Apakah ada pekerjaan semacam itu? Jawabnya ADA! Dan hanya dengan menjadi seorang entrepreuneurship di bidang Multi Level Marketing (MLM) kita akan menemukan jawabannya. Hold on… jangan berpikir macam-macam. MLM adalah model bisnis biasa. Salah satu dari sekian banyak model bisnis yang dilakukan orang di seluruh dunia dari berbagai tempat dan waktu (Wikipedia Online).

Pertanyaan berikut adalah: Apakah ada jaminan sukses kalo saya meninggalkan pekerjaan utama (konvensional) saya dan kemudian menjalankan bisnis Multilevel Marketing? Jawabnya: kenapa harus meninggalkan pekerjaan utama anda? Silahkan berbisnis MLM sambil terus bekerja secara konvensional. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa?

Kontak saya! Dan kita teruskan diskusi kita off the record.

Sampai jumpa & Sukses - Yulius Agung Wijaya (HP: 081 846 4552)

Tidak ada komentar: